Bangka Tengah - Kembali terjadi tragedi di ranah tambang timah eks PT Koba Tin, di Kepulauan Bangka Belitung. Pada Minggu (29/10/2013), satu penambang tewas dan dua lainnya luka-luka akibat longsor tanah yang menimpa mereka saat bekerja di tambang ilegal di kawasan HE Super Palong, Jongkong 12, Desa Nibung, Kecamatan Koba, Bangka Tengah.
Korban tewas adalah Heriyanto, sementara dua yang selamat adalah Tamrin dan Joko, yang saat ini tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abu Hanifah, Koba.
Kejadian mengerikan ini berawal saat tiga penambang, Heriyanto, Tamrin, dan Joko, sedang bekerja di dalam lubang camui tambang konvensional (TI) sekira pukul 14.00 WIB.
Tanah di dalam lubang tiba-tiba longsor, mengubur mereka dalam tanah yang gelap dan mencekam. Rekan-rekan penambang lain yang menyaksikan insiden tersebut berupaya segera mencari dan menyelamatkan mereka.
Menggunakan alat seadanya, para penambang berusaha keras mengeluarkan Tamrin dan Joko dari timbunan tanah longsor dalam kondisi selamat. Namun, upaya pencarian Heriyanto tidak semudah yang diharapkan karena tubuhnya terkubur dalam tanah yang dalam, dan kondisi terbatasnya penerangan membuat pencarian semakin sulit.
Setelah melakukan pencarian yang berlangsung selama 6 jam, dengan bantuan alat berat dan penerangan yang memadai, Heriyanto akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah tak lagi bernyawa. Penemuan ini menjadi titik akhir dari upaya menyelamatkan nyawa penambang yang berjuang untuk mencari nafkah ini.
Kepala Desa Nibung, Astiar, membenarkan kejadian ini dan menjelaskan bahwa insiden terjadi pada Minggu sore sekitar jam 2 siang, sementara jenazah korban Heriyanto berhasil ditemukan pada malam hari sekitar jam 8. Jenazahnya telah dimakamkan di Lubuk Besar, sementara dua rekan kerjanya yang selamat mengalami luka-luka. Kapolsek Koba, Iptu Dwi Kurnia Ardiyanto Nugroho, juga mengonfirmasi kejadian tragis ini, mengungkapkan bahwa satu orang tewas akibat kecelakaan tambang, dan informasi lebih lanjut dapat diperoleh dari Humas Polres Bangka Tengah.
Kecelakaan tambang ini menjadi pengingat akan risiko dan bahaya yang dihadapi oleh para penambang di tambang ilegal. Meskipun kegiatan tambang ilegal sering kali menawarkan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat, mereka juga menghadapi risiko yang tinggi terkait dengan keselamatan kerja. Pemerintah setempat perlu melakukan tindakan lebih lanjut untuk mengawasi dan mengatur kegiatan tambang ini demi melindungi para pekerja tambang dari potensi bahaya yang mengintai.
Kami berduka cita atas kehilangan Heriyanto, seorang penambang yang gigih berjuang untuk mencari nafkah bagi keluarganya. Semoga insiden ini menjadi momentum bagi semua pihak terkait untuk lebih memperhatikan keselamatan kerja di tambang-tambang ilegal dan menjaga agar tragedi serupa tidak terulang di masa mendatang. (Penulis : Gunawan, Editor : Zulfikar/Joy)
Social Footer