Green Leadership Indonesia mengedukasikan perubahan iklim yang terjadi di Bangka Belitung. Dengan program goes to school yang dilakukan oleh Green Youth movement di lokasi SMP Negeri 9 Pangkalpinang,(17/4/2025).
Green Youth Movement, sebuah organisasi yang berfokus pada pendidikan dan aksi lingkungan. Mereka mengajak siswa untuk lebih memahami dampak perubahan iklim yang semakin terasa di wilayah Kota Pangkalpinang, serta langkah-langkah yang dapat diambil dari lingkungan sekolah untuk mengurangi jejak karbon.
Saya berharap untuk generasi anak muda jangan patang menyarah dalam mengedukasikan lingkungan yang terjadi di Bangka Belitung. Generasi anak muda ini mempunyai aksi dan programnya untuk menjaga dan melestariakan lingkungan di Bangka Belitung, dengan salah satu program goes to school dan penanaman pohon di lokasi sekolah maupun di lahan kritis,”ujar Ahmad Juliyanta Green Leadership indonesia.
Narasumber juga menjelaskan bahwa dampak perubahan iklim, seperti cuaca ekstrem, banjir, dan kekeringan, sudah dirasakan oleh masyarakat Bangka Belitung. mengenai perubahan iklim, termasuk faktor-faktor yang menyebabkannya, seperti deforestasi dan emisi gas rumah kaca.
Acara Ngobrol Iklim ini sukses memberikan pemahaman baru kepada para siswa/i mengenai pentingnya peran mereka dalam menghadapi perubahan iklim. Dengan kolaborasi antara sekolah dan organisasi Green Youth Movement, diharapkan kesadaran akan perubahan iklim terus tumbuh, dan para pemuda dapat menjadi agen perubahan yang mendorong terciptanya dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan,”ujar Fiorenza Green Youth Movement.
“Semoga generasi anak muda bisa menjaga dan melestraikan lingkungan yang ada di Bangka Belitung, untuk masa depan. Anak muda harus mempunyai program jangka pendek, menengah dan panjang untuk mencapai Indonesia Emas 2045”
Social Footer