Jakarta – Upaya untuk menciptakan masyarakat desa yang melek hukum kini mendapat angin segar melalui inisiatif inovatif dari LBH-EM80, PJT/FBI Law Firm, PT EM80 (Badan Hukum Pendidikan Formal Swasta sejak 2019), serta Kantor Hukum ADI’80 dan Rekan. Rabu (28/5/2025).
Pada tahun 2025 mendatang, mereka akan menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Road Show Pelatihan Paralegal: Ngaji Hukum dan Sholawat” — sebuah gerakan edukatif yang menggabungkan nilai-nilai hukum dan spiritualitas dalam satu panggung pelatihan.
Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya pemerataan pemahaman hukum hingga ke pelosok negeri, khususnya menyasar aparat desa, perangkat desa, tokoh masyarakat, serta masyarakat umum.
Dengan semangat “Hukum untuk Semua, Semua Perlu Hukum”, pelatihan ini dirancang agar hukum tidak lagi menjadi hal yang elitis, melainkan dapat dipahami dan diaplikasikan oleh siapa saja di berbagai lapisan masyarakat.
“Ngaji Hukum dan Sholawat” bukan sekadar pelatihan biasa. Ini adalah wadah untuk memperkuat kapasitas hukum masyarakat desa dengan pendekatan yang akrab dan menyentuh hati.
Acara diawali dengan pembacaan Al-Qur’an dan penampilan grup sholawat binaan pemerintah daerah serta pondok pesantren, menghadirkan nuansa religius yang kental dan menenangkan.
Materi pelatihan yang disiapkan sangat beragam dan aplikatif. Para peserta akan dibekali dengan keterampilan dasar dan lanjutan dalam bidang hukum, mulai dari peran paralegal sebagai pemberi bantuan hukum, hingga pemahaman mendalam terkait sistem hukum Indonesia.
Topik-topik yang diangkat meliputi Ilmu Hukum Kepolisian, Pendapat Hukum, Uji Kepatutan dari Segi Hukum, serta teknik Pembuatan dan Persiapan Surat Kuasa.
Tak hanya itu, pelatihan ini juga membuka wawasan peserta terhadap isi Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), dasar-dasar hukum notariat, serta prosedur dalam sistem peradilan pidana dan perdata melalui KUHP dan KUHAP.
Ada pula pembahasan khusus tentang Tindak Pidana Korupsi dan Unsur-unsurnya — tema yang sangat relevan dalam meningkatkan integritas pemerintahan desa.
Menariknya, pelatihan ini juga menyentuh aspek yang jarang disentuh oleh pelatihan hukum lainnya, yakni bahaya penyalahgunaan narkotika.
Dalam sesi khusus, peserta akan diajak untuk memahami sistem peradilan pidana narkotika serta dampak sosialnya, sebagai langkah pencegahan dini di lingkungan masyarakat pedesaan.
Tak ketinggalan, sesi ceramah dari da’i kondang baik dari pusat maupun daerah akan menjadi penyeimbang spiritual dalam pelatihan ini. Ini merupakan bentuk kolaborasi harmonis antara pembentukan akal dan pembinaan hati, menjadikan pelatihan ini lebih dari sekadar pengisian pengetahuan, melainkan pembentukan karakter hukum yang berakhlak.
Dengan pendekatan yang menyentuh hati dan akal, “Road Show Pelatihan Paralegal: Ngaji Hukum dan Sholawat” bukan hanya memperkuat pemahaman hukum, tetapi juga membangun ukhuwah, menciptakan agen-agen perubahan hukum yang berbasis keimanan dan moralitas tinggi.
Harapannya, peserta yang lulus dari pelatihan ini mampu menjadi pelopor penyelesaian masalah hukum di desa dengan bijak, tepat, dan penuh tanggung jawab.
Melalui kegiatan ini, LBH-EM80 dan mitra-mitranya ingin membuktikan bahwa pengetahuan hukum tidak harus kaku dan eksklusif.
Dengan pendekatan yang membumi dan penuh nilai spiritual, pelatihan ini diharapkan menjadi titik awal kebangkitan masyarakat desa dalam menegakkan keadilan dan hukum yang berpihak pada kebenaran dan kemaslahatan bersama. (KBO Babel)
Social Footer